Pada artikel ini saya akan membahas tentang perbandingan
perkembangan dari dua merk rokok yang sudah mendunia, yaitu Djarum dan
Marlboro. PT Djarum bermarkas di kudus, Jawa Tengah, sedangkan Marlboro berpusat di Amerika Serikat. PT
djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha dalam bidang kretek bernama
Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Awalnya
perusahaan ini hanya dijalan oleh sekitar 10 orang. Sedangkan Marlboro diluncurkan tahun 1924 oleh
Philip Morris sebagai rokok untuk wanita dengan slogan "Mild As May". Pada tahun 1920-an iklan rokok itu didasarkan
pada bagaimana anggunnya rokok tersebut.
Djarum mulai
memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di
pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei
meninggal tidak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan
peralatan di pabriknya. Pada tahun 1969, Djarum mulai mengeskpor produk
rokoknya ke luar negeri. Sedangkan Untuk
Marlboro setelah munculnya studi yang menghubungkan rokok dengan kanker
paru-paru mereka mereposisi rokok mereka menjadi rokok untuk kaum laki-laki dan menambahkan
filter di rokok mereka. Kemudian dalam setahun pangsa pasar Marlboro naik dari
kurang dari satu persen menjadi merk terlaris ke empat.
Pada tahun 1963 juga Djarum memasarkan Djarum Filter, merek
pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang
diperkenalkan pada tanggal 21 April 1970. Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono
dan Bambang Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oei. Djarum meluncurkan
rokok Mild bermerek L.A. Lights pada tanggal 21 April 1999 dan Djarum BLACK
pada tanggal 21 April 2000. Varian Rokok dari PT Djarum tersebut masih tersebar
dan dijual di seluruh Indonesia dan dunia sampai saat ini. Untuk Marlboro
mereka kemudian menambahkan kata "Lights", "Ultra-Lights",
"Medium", "Mild", dan sebutan serupa pada produk mereka untuk
mengesankan bahwa mereka lebih aman dibandingkan rokok full flavoured. Hal ini
masih dilakukan sampai sekarang.
Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono,
yang dua-duanya merupakan putra Oei. Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal
aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Klub bulu tangkisnya, PB Djarum, telah
menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan Alan
Budikusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah menguasai
sebagian besar saham BCA. Sedangkan Marlboro saat ini dipimpin oleh Michael E.
Szymanczyk . Selain itu Marlboro juga aktif dalam mensponsori acara balapan
seperti formula one, ART Grandprix, dan lain-lain. Mereka juga mensponsori team
yang berpatisipasi dalam kompetisi balapan. Mereka pernah mensponsori team
Ferrari, Ducati MotoGP, Toyota, dan yang
lainnya.