Senin, 07 Oktober 2013

Perbandingan Perkembangan Wirausahaan Indonesia dan Negara Lain

Pada artikel ini saya akan membahas tentang perbandingan perkembangan dari dua merk rokok yang sudah mendunia, yaitu Djarum dan Marlboro. PT Djarum bermarkas di kudus, Jawa Tengah, sedangkan  Marlboro berpusat di Amerika Serikat. PT djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Awalnya perusahaan ini hanya dijalan oleh sekitar 10 orang.  Sedangkan Marlboro diluncurkan tahun 1924 oleh Philip Morris sebagai rokok untuk wanita dengan slogan "Mild As May".  Pada tahun 1920-an iklan rokok itu didasarkan pada bagaimana anggunnya rokok tersebut.
Djarum  mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tidak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1969, Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri.  Sedangkan Untuk Marlboro setelah munculnya studi yang menghubungkan rokok dengan kanker paru-paru mereka mereposisi rokok mereka menjadi  rokok untuk kaum laki-laki dan menambahkan filter di rokok mereka. Kemudian dalam setahun pangsa pasar Marlboro naik dari kurang dari satu persen menjadi merk terlaris ke empat.
Pada tahun 1963 juga Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tanggal 21 April 1970. Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oei. Djarum meluncurkan rokok Mild bermerek L.A. Lights pada tanggal 21 April 1999 dan Djarum BLACK pada tanggal 21 April 2000. Varian Rokok dari PT Djarum tersebut masih tersebar dan dijual di seluruh Indonesia dan dunia sampai saat ini. Untuk Marlboro mereka kemudian menambahkan kata "Lights", "Ultra-Lights", "Medium", "Mild",  dan sebutan serupa pada produk mereka untuk mengesankan bahwa mereka lebih aman dibandingkan rokok full flavoured. Hal ini masih dilakukan sampai sekarang.
Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oei. Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Klub bulu tangkisnya, PB Djarum, telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan Alan Budikusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah menguasai sebagian besar saham BCA. Sedangkan Marlboro saat ini dipimpin oleh Michael E. Szymanczyk . Selain itu Marlboro juga aktif dalam mensponsori acara balapan seperti formula one, ART Grandprix, dan lain-lain. Mereka juga mensponsori team yang berpatisipasi dalam kompetisi balapan. Mereka pernah mensponsori team Ferrari, Ducati MotoGP,  Toyota, dan yang lainnya.